Judul di atas terkesan aneh. Sengaja, wahai para pengintip blog. Awal
saya ketahui “Midnight Sun” hanyalah salah satu judul novel Stephenie Meyer. Setelah
ikhlas dihinggapi ‘virus’ kepo yang
begitu lama, ternyata jari-jari saya tak kunjung berhenti mengacak-acak halaman
internet. Disana terobatilah rasa penasaran saya akan kata itu. Yup, midnight
sun atau matahari tengah malam adalah salah satu fenomena alam. Dimana pada
musim panas, memungkinkan matahari terus bersinar setiap hari selama 24 jam.
Matahari tidak akan tenggelam, tapi hanya akan mendekati ufuk ketika tengah
malam.
Mengutip penjelasannya Om Google dan isterinya, Tante Wikipedia, *trus anaknya siapa donk, mas YouTube?*, fenomena
terjadi di utara lingkaran Arktik dan selatan Antartika. Negara-negara yang
dekat dengan wilayah tersebut juga ikut mengalaminya, bray. Seperti Rusia,
Denmark, Norwegia dan negara-negara Skandinavia lainnya, serta Amerika di
negara bagian Alaska. Terjadi di kisaran bulan Mei-Agustus. Beberapa daerah
bahkan mengalami matahari terbenam hanya dua kali dalam setahun.
Midnight sun Nordkapp, Norwegia |
Coba bayangkan jika Indonesia memiliki keunikan seperti itu. Saya jadi
iseng membayangkan, pas mata udah ngantuk berat, diluar matahari masih terjaga,
padahal ketika itu jam 12 malam. Seolah siang tak ingin pulang dan berganti ‘jam
kerja’ dengan malam. Tapi, syukurlah negara kita punya pergantian waktu yang
sesuai. Jadi, istirahat dan bobo tetap pada saat hari sudah gelap. Howaahm!
Pada fenomena Midnight Sun, tak hanya menguntungkan dari sisi waktu siang
yang lebih panjang untuk melakukan kegiatan selayaknya siang hari. Midnight sun
juga membawa dampak lainnya. Bagi pendatang, turis dan penduduk lokal banyak
yang kesulitan tidur saat fenomena ini terjadi. Saat fenomena midnight sun ini
berlangsung, penyakit yang sering menyerang yaitu Hipomania yang memiliki
ciri-ciri mudah marah dan kehilangan mood melakukan sesuatu. Belum lagi, jika
bulan puasa tiba warga muslim di Norway bisa berpuasa sampai 18-20 jam, karena
waktu siang yang sangat lama.
Ada midnight sun, ada pula saudaranya “Polar Night”. Fenomena tersebut
adalah kebalikan dari matahari tengah malam. Terjadi pada musim dingin, juga
berlangsung selama seharian. Dimana matahari tetap setia bersembunyi di bawah
selimut horizon dalam waktu yang sangat lama. Bayangkan lagi, kamu akan malas
bangun pagi untuk ke tempat kerja karena mengira langit masih gelap, padahal
jarum weker sudah nangkring di angka
8 AM. Sepertinya asyik.
Polar nigh |
Tidakkah kamu memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan Dia tundukkan matahari dan bulan masing-masing berjalan sampai kepada waktu yang ditentukan, dan sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Luqman [31] : 29)
Subhanallah, dunia ini dan bagian-bagiannya sudah di setting sedemikian rupa oleh Allah SWT. Dia memasukkan bagian malam kepada siang, lalu menjadi pendeklah waktu malam itu dibanding dengan siang yang lebih panjang. Dan Allah masukkan bagian siang ke dalam malam, yang menyebabkan waktu malam menjadi panjang dan waktu siang menjadi pendek. Dengan semua ini mengingatkan kita sebagai makhluk yang berakal dan memahami pelajaran di setiap kejadian yang terjadi di sekitar kita. Wallahu ‘alam... :)
Referensi :
1. http://alquranalhadi.com/index.php/kajian/tema/2483/semua-bergerak-dengan-perintah-allah
2. http://www.jelajahunik.us/2010/05/fenomena-midnight-sun-di-eropa-utara.html
3. https://ar-ar.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10150719705763449&id=113324828448&comment_id=21982523&offset=0&total_comments=8
Note :
Ciyeeeh, ceritanya tadabur alam nih! Nggak tau kenapa pokoknya saya
lagi suka banget pembahasan alam semesta. Walau bukan anak MIPA, tapi seru aja
nyimak yang ginian. Ohya, susah banget browsing video berkaitan tema di atas.
Biar lebih valid aja pembahasannya. Duh, jadi pingsan penasaran nih! ^_^