Ada apa aja ya di blog saya?

Selasa, 31 Agustus 2010

Bikin Bumi Kita Tetap Eksis Yuk, Sobat!


Sudah seberapa sering kamu mengeluh kegerahan karena udara panas. Atau jengkel banget kalau acara penting kamu batal karena hujan yang mendadak datang, padahal prakiraan cuaca yang kamu tonton di teve bilang kalau hari ini tidak akan hujan. Ehm, cuaca tidak bisa di tebak ya. Bikin kamu mikir dua kali untuk menjadwal kegiatanmu. Sobat-sobat pasti sudah sering banget denger yang namanya istilah Global Warming atau pemanasan global atawa efek rumah kaca. Istilah-istilah itu sering digalakkan di iklan-iklan layanan masyarakat, baik di media cetak maupun media elektronik. Sudah bertahun-tahun terngiang di telinga kita kan. Kita pun denger dan sempat menanggapi masalah tersebut. Ada yang takut, sedih, biasa-biasa saja, bahkan ada pula yang acuh sama sekali. Ngaku deh! hehe. Tapi, apa kamu merasa kalau kampanye anti global warming di negera kita saat ini sudah mulai surut. Kita telah sibuk mengurusi masalah-masalah yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini. Sebagai facebooker, kitapun juga jarang mengkampanyekan tentang bahaya-bahaya yang ada di depan kita. Seberapa peduli kita dengan hal itu?? Kita menjadi cenderung egois dengan kesibukan kita, urusan kita. Coba tengok di sekeliling deh, sudahkan kita ikut menyelamatkan lingkungan kita dari perubahan iklim? Iklim ekstrim macam begini.

Bumi kita ini amanah dari Sang Maha Pencipta untuk kita. Sebagai tempat tinggal, makan, minum, berkembang biak makhluk-makhlukNya, termasuk kamu, Sobatku dan saya juga. Tempat kita bernaung, hidup, belajar, dan sebagainya. Kita tinggal menikmatinya, merasakannya, karena semua tersedia, lengkap, sempurna. Ciptaan dariNya, karuniaNya. Pertanyaannya apakah selama ini manusia mensyukuri nikmat pemberianNya? Memelihara dan menjaga Bumi ini dari kerusakan? Apakah selama ini manusia sadar bahwa ia pun tengah lalai, karena kerusakan di mana-mana? Pikirkanlah, Sobat! Baiklah, saya preview istilah Global Warming untuk kalian baca. Barangkali ada yang sudah lupa akan hal itu. Ini saya ambil dari penelusuran Google. Ohya, buat penulisnya sorry saya copast dikit buat tambahan referensi saya . Buat kebaikan jangan marah lho. Jazakallah. :-D

*Gara-Gara Efek Rumah Kaca
Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas dan memantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbon dioksida, dan metana yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.

Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca. Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyak panas yang terperangkap di bawahnya. Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. Dengan temperatur rata-rata sebesar 15 °C (59 °F), bumi sebenarnya telah lebih panas 33 °C (59 °F) dengan efek rumah kaca[3] (tanpanya suhu bumi hanya -18 °C sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi). Akan tetapi sebaliknya, akibat jumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya.

*Contoh Peristiwa Akibat Global Warming
-Salah satu tanda dari global warming adalah : beruang kutub menghilang dari habitatnya. Itu sangat menyeramkan sebab beruang kutub memberikan tanda kepada kita bahwa perubahan iklim tengah terjadi.

1. Ikan-ikan pada mati karena global warming.

-Angin badai. Kita tau bahwa angin badai terjadi akibat perubahan iklim, khususnya di atlantic. Ini terror dari global warming yang dapat menghancurkan rumah dan keluarga kita.

2. Badai debu terjadi lebih sering di afrika selatan.

Kejadian tersebut hanyalah beberapa peristiwa yang terjadi akibat pemanasan global. Di Rusia baru-baru ini mengalami yang namanya badai tropis. Saking panasnya cuaca, akibatnya berhektar-hektar lahan terbakar. Imbasnya sampai ke pemukiman warga pula. Warga Rusia yang kepanasan milih nyari tempat-tempat yang banyak airnya, maksudnya mereka suka ke pemandian buat mendinginkan tubuh. Mending berendam deh, katanya! Ini ngebuktiin jika masih banyak masalah lain yang membutuhkan panangan serius.

3. Di Indonesia, seperti masalah banjir yang belum bisa ditanggulangi di banyak daerah di Indonesia. Apalagi di Ibu Kota Jakarta, yang penduduknya semakin banyak seiring sempitnya lahan pemukiman. Buat yang tinggal di Kalimantan, banjir pun sempat menggenangi wilayah di kabupaten Tanah Bumbu, kabupaten Banjar, dan tempat lainnya. Kita tidak bisa lengah akan hal ini, meskipun rumah sobat-sobat sekarang ini masih aman dari banjir. Waspada meski cuma “Calap” di halaman rumahmu. J Gimana gak mau calap/banjir coba. Kalo buang sampah aja seenaknya. Bak sampah terbatas di pinggir-pinggir jalan, makanya jangan heran kalau orang yang lalu-lalang buang sampah gitu aja. Pas datang hujannya, jalanan menggenang, basahlah semuanya. Apa sih? Maksudnya, gorong-gorong, saluran pembuangan pada mampet karena sampah berserakan, makanya banjir.

*Ini Tanggung Jawab Siapa
Tanggung jawab! Udah gini, pas kejadian yang disalahin pemerintah, dianggap gak profesional ngurusin ini bin itu lah. Trus, nyalahin LSM or organisasi yang bergerak di bidang pemerhati masalah lingkungan, diklaim gak fokus ngurusin lingkungan. Trus nyalahin tetangga, temen, keluarga, pak RT, RW, anyway busway....blew...blew...blew. Sobat! Euy! Bukan saatnya nyalah-nyalahin orang kalau keadaan udah kayak begini. Cuaca udah semakin panas, hati gak boleh ikutan panas donk. Selesaikan dengan kepala dingin. Taruh es batu! hehe.

Sobatku tersayang, kita mengerti betul apa yang dimaksud dengan amanah, bukan. Nah, bumi kita, diri kita, kehidupan, lingkungan... ini semualah amanah dariNya. Kita semua yang bertanggung untuk memeliharanya. Bukan hanya tugas pemerintah, LSM dan Organisasi massa yang ngurus lingkungan, tapi juga tanggung jawab bersama. Apalagi kita ini generasi muda yang keren, cakep, cantik, gagah, ehm abis-abisan deh.

Sudah saatnya kita bergerak melakukan sesuatu yang sangat-sangat berguna. Sudah saatnya kita pikirin masalah ini. Coz, ini udah lama jadi isu internasional. Banyak banget yang bisa kita lakukan untuk menjaga bumi dan lingkungan ita untuk tetap eksis. Jadi, jangan cuma bikin diri kamu eksis terus, kalo bumi udah gak ada...mau eksis dimana kamu, Sob?


*Apa Yang Bisa Kita Lakukan
Sobatku yang baik, kita harus segera bertindak. Tak perlu langkah rumit jika kamu gak mampu ngelakuinnya. Asal bisa maksimal, hal kecil yang bisa kita lakukan bersama-sama Insya Allah dapat mengurangi masalah bumi kita. Ini dia Sobat...

1. Kurangi penggunaan listrik di rumahmu, kostmu, kantormu. Jika gak perlu-perlu banget matikan aja lampu, ac, teve dll. Asal tau aja, ini udah saya terapkan secara pribadi dan juga keluarga lho. hehe.

2. Kurangi pemakaian plastik. Kalo kamu belanja, jangan minta dikasih kantong plastik jika kamu bawa tas yang masih bisa memuat belanjaanmu. Coz, penguraian bahan plastik gak gampang. Kalo sampah daun-daun kering bisa terurai 1-2 minggu, plastik bisa jutaan tahun. Lawas banar, Sob! Bahan CO2 dan metana di dalamnya bisa bikin polusi tanah, air dan udara.

3. Kurangi konsumsi daging. Boleh percaya atau gak, sapi adalah penyumbang terbesar metana yang mereka hasilkan setiap bernafas. Dan metana adalah penyebab utama efek rumah kaca.

4. Hematlah menggunakan kertas. Makin banyak kamu memakai kertas, makin banyak pula pohon yang ditebang, maka bukan tidak mungkin erosi tanah karena lahan gundul menyebabkan banjir.

5. Hindari pemakaian produk perusak ozon. Parfume, spray rambut, pengharum udara yang kerap kamu gunakan itu memicu bolongnya ozon.

6. Batasi pemakaian bahan bakar. Kalo tempat aktifitasmu gak jauh-jauh amat mending naik sepeda atau jalan kaki. Lumayan ngurangi emisi karbon di udara.

7. Kalau kamu pengendara mobil, kendarai mobilmu dengan kecepatan rata-rata 80 km/j. Pada kecepatan tersebut, konsumsi bahan bakar akan berkurang 25% dibandingkan bila dalam kecepatan > 110 km/j.

8. Yang gak bosen-bosennya dikasi tau, adalah buanglah sampah pada tempatnya. Gak ada bak sampah, buanglah di sakumu...eitz, kantong pastikmu.

Nah, Sobatku yang masih dikasihiNya! Maksud saya mengangkat masalah ini lagi adalah untuk membuat kita lebih peka lagi terhadap lingkungan kita. Sebagai generasi muda kita kadang terlupa, karena kesibukan kita masing-masing. Padahal Bumi kita tengah merintih, memerlukan pertolongan. Sebenarnya kita sudah kerap merasakan rintihan bumi kita sendiri. Lewat guncangan gempa yang dirasakan saudara-saudara kita di wilayah yang terkena gempa. Atau terjangan banjir bandang yang menggenangi pemukiman warga. Bahkan berbagai peristiwa yang sering kita dengar dan lihat di media massa, banyak hal yang baru kita tahu, malah cenderung tak masuk akal. Hujan darah, hujan katak, hujan ikan. Apa lagi yang mau kita tunggu? Menunggu semua ini sirna tak berbekas, lantas menyesalinya? Oleh karena itu masihkah kita acuh?

Kerusakan lingkungan berjalan perlahan tapi pasti. Beginilah jika bumi kita sudah renta. Dampaknya mungkin belum kita rasakan secara pribadi, akan tetapi generasi mendatanglah yang akan terancam. Namun, kita masih punya waktu untuk memperbaikinya, mencegahnya. Takkan ada kata terlambat. Mulailah dari sekarang, Sobatku yang bersemangat. Jika kita generasi sekarang menjaga bumi kita sepenuh hati, kita akan merasakan betapa bersahabatnya dunia dengan kita. Demikian dengan generasi berikutnya, anak cucu kita. Gak mau khan nasib bumi kita kayak di film The day after tommorow, 2012, Volcano, dan film fiksi ilmiah lainnnya.

Mengajak kebaikan memang kerap gampang-gampang susah, apalagi kendala mengalahkan keegoisan diri. Kadang gak mood melaksanakannya. Saya pribadi pun yang termasuk moody. Bahkan mungkin orang lain meremehkan langkah kita. Akibatnya kita menjadi lemah dan ciut untuk melakukan kebaikan itu. Ketahuilah Sobatku, saat kita memilih jalan kebaikan, saat itu pula bermacam cobaan datang menghadang. Tapi kita punya niat baik dan tekad untuk dapat mencapai keberhasilan. Yakinlah dunia akan dibuat tersenyum kepadamu.

Semoga langkah kita mendapat kemudahan dan diberkahi oleh Allah SWT. Amiin.


Salam semangat!
San-san ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar